Ilmuwan Temukan Spesies Baru Mikroba di Stasiun Luar Angkasa Milik China!

cvtogel Penemuan ilmiah luar biasa baru saja diumumkan oleh para peneliti asal China dan mitra internasional mereka. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan baru-baru ini, ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies baru mikroba yang ditemukan di stasiun luar angkasa milik China, Tiangong. Temuan ini tidak hanya membuka cakrawala baru dalam bidang mikrobiologi luar angkasa, tetapi juga menimbulkan pertanyaan besar tentang evolusi mikroorganisme dalam kondisi ekstrem ruang angkasa.

Mikroba dan Lingkungan Mikrogravitasi

Lingkungan luar angkasa adalah tempat yang ekstrem — tidak ada gravitasi, suhu bisa sangat ekstrem, dan radiasi kosmik jauh lebih tinggi dibandingkan di Bumi. Mikroorganisme yang dapat bertahan dalam kondisi seperti ini tentu memiliki karakteristik unik.

Studi yang dilakukan di Tiangong Space Station mengungkap bahwa mikroba yang ditemukan menunjukkan perbedaan genetik signifikan dibandingkan dengan spesies sejenis yang ada di Bumi. Para ilmuwan menamakan mikroba tersebut dengan kode “Methylobacterium sp. TG-2025”. Mikroba ini termasuk dalam keluarga bakteri Methylobacteriaceae, yang umumnya ditemukan di tanah dan air, serta dikenal mampu bertahan dalam kondisi kering dan minim nutrisi.

baca juga: 7-gaya-sarwendah-pemotretan-di-kolam-renang-pakaiannya-jadi-sorotan

Bagaimana Mikroba Ini Bisa Ada di Luar Angkasa?

Para peneliti meyakini bahwa mikroba ini kemungkinan berasal dari Bumi dan terbawa oleh astronot atau perlengkapan yang dikirim ke luar angkasa. Namun, karena berada dalam kondisi mikrogravitasi dan lingkungan tertutup dalam jangka waktu lama, bakteri tersebut kemungkinan mengalami mutasi dan adaptasi, yang menyebabkan munculnya varian baru.

Penelitian ini melibatkan pengambilan sampel dari berbagai permukaan di dalam stasiun luar angkasa, termasuk dari filter udara, permukaan logam, dan panel kontrol. Setelah dianalisis menggunakan teknik sekuensing DNA tingkat lanjut, mikroba tersebut terbukti memiliki sejumlah gen unik yang tidak ditemukan pada spesies Methylobacterium lain.

Potensi dan Risiko bagi Misi Luar Angkasa

Penemuan ini memunculkan dua sisi pandang: potensi manfaat dan risiko yang harus dikelola dengan hati-hati.

Manfaat:

  • Bioengineering dan Bioteknologi
    Mikroba ini bisa dikembangkan untuk keperluan produksi pangan atau oksigen dalam misi luar angkasa jangka panjang, karena kemampuannya beradaptasi di lingkungan ekstrem.

  • Studi Evolusi Cepat
    Perubahan genetik cepat yang ditunjukkan mikroba ini memberi gambaran langsung tentang bagaimana organisme bisa berevolusi dalam lingkungan tanpa gravitasi.

Risiko:

  • Kontaminasi Sistem
    Jika tidak dikendalikan, mikroba bisa merusak sistem pendukung kehidupan di stasiun luar angkasa.

  • Ancaman Kesehatan
    Meskipun belum terbukti patogenik, mutasi yang tidak dipahami dengan baik selalu membawa potensi risiko bagi kesehatan manusia.

Langkah Selanjutnya

China National Space Administration (CNSA) telah mengumumkan bahwa penelitian lebih lanjut akan dilakukan di Bumi setelah sampel dikembalikan dari orbit. Ilmuwan juga akan bekerja sama dengan badan antariksa lain seperti NASA dan ESA untuk mengevaluasi dampak dari mikroba ini secara global terhadap protokol kebersihan dan keamanan dalam misi luar angkasa.

Selain itu, hasil temuan ini akan digunakan sebagai bahan evaluasi untuk pengembangan sistem biokontrol di wahana antariksa generasi berikutnya, termasuk habitat permanen di Bulan dan Mars.

Penutup

Penemuan mikroba baru di stasiun luar angkasa milik China menandai era baru dalam riset mikrobiologi luar angkasa. Ini bukan hanya menunjukkan betapa dinamisnya kehidupan mikroba, tetapi juga bagaimana eksplorasi luar angkasa dapat memberikan wawasan baru terhadap kehidupan di luar Bumi — bahkan jika itu masih dalam bentuk paling kecil sekalipun.

sumber artikel: www.ibommapro.com